"Selamat Datang di Blog Fitria Mayangsari."

Selasa, 22 November 2011

Prinsip dasar komunikasi yang efektif

1. Karakteristik sumber

     Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi.
Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh sebab itu menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawai, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu komunikasi.
Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya. Teori dasar biologi menyebut adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.

2. bentuk dan teknik penyajian pesan

    numpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak, biasanya dilakukan pada ranah politik/bisnis.
  •  Teknik integrasi
        Kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan menjadi peran integrasi. Hal ini menandakan bahwa komunikator “senasib”, dan karena itu menjadi satu dengan komunikan.
  •  Teknik ganjaran
     Kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming-imingi hal yang menguntungkan atau menjanjikan harapan.teknik ini berdaya upaya menumbuhkan kegairahan emosional.
  • Teknik tataan
       Upaya menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa, sehingga enak didengar atau dibaca serta termotivasikan untuk melakukan sebagaimana disarankan oleh pesan tersebut. Teknik ini menata pesan dengan imbauan emosional sedemikian rupa, sehingga komunkan tertarik perhatiannya.
  • Teknik red herring
          Berasal dari sebuah nama ikan yang hidup di samudera atlantik utara, kebiasaan ikan red herring dalam membuat gerak tipu ketika diburu oleh pemangsa/manusia. Dalam kaitan persuasif, ketika dalam posisi terdesak, seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan adalah dengan mengelakkan argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang dikuasainya, guna dijadikan senjata yang ampuh dalam menyerang lawan.

3. karakteristik seluruh komunikasi

ada istilah karakteristik komunikasi yang disampaikan oleh Dr Turnomo Rahardjo,
     1. People communicate for a variety of reason: manusia berkomunikasi dengan berbagai macam alasan, misal intelektual (contoh: diskusi kluiah di kelas), emosional (misal: mengungkapkan kejengkelan atas suatu ketidak-adilan), dan sosial (misal: memberi masukan solusi untuk menangani masalah air rob di Semarang).

     2. Communication may have intentional and unintentional effects: apa yang kita katakan dan lakukan tidak selalu dimaknai orang lain seperti yang kita kehendaki. Setiap orang memiliki otonomi (free will) dalam memaknai suatu realitas. Moralitas dari hal tersebut: jangan pernah menyatakan diri paling benar karena kalau demikian akan menimbulkan polarized communication - akan akada pengkutuban komunikasi dimana kedua kutub bertentangan (konflik)

     3. Communication involves the use of symbols: Lambang-lambang verbal dan non verbal secara lisan maupun tertulis merupakan alat utama dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan.

     4. Communication involves at least two people, to varying degrees, influence to each other’s actions: Berkomunikasi dengan (lebih dari sekadar) kepada orang lain. Communicate With Others (setara); Communicate To Others (tidak setara). Esensi komunikasi adalah dialog: memberikan kesempatan kepada banyak suara atau pendapat.

     5. Communication needs not be successful to have occurred: Komunikasi tidak mesti langsung berhasil, gak jadi soal berhasil atau tidak. Komunikasi adalah proses (misal perundingan GAM dengan Jakarta perlu berkali-kali untuk sampai pada kesepakatan)

Komunikasi adalah proses bertemunya orang yang memiliki perbedaan frame of reference dan field of experince guna menciptakan commonness.

4.karakteristik khalayak

    Pada kesempatan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai konsep dari audiences/khalayak, yang memiliki banyak makna dan manifestasinya. Terdapat beberapa konsep tentang audiences/khalayak, Isu utama yang dapat dipakai dalam menunjukkan tentang teori audience/khalayak dapat dijelaskan dari tujuan dan kerangka analisisnya, apakah ada hubungan antara media komunikasi dengan khalayaknya, baik visualisasinya secara aktual maupun secara maya.

1. Konsep Khalayak
    Kata khalayak/audiences menjadi mengemuka ketika diidentikan dengan “receivers” dalam model proses komunikasi massa (source, channel, message, receiver, effect) yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm (1955). Audiences/khalayak merupakan istilah yang dipakai oleh para praktisi media dan para ahli komunikasi untuk mengenali para pengguna media agar dapat mengidentifikasi mereka. Walaupun dalam implementasinya terdapat banyak pemahaman dan definisi audiences/khalayak. Khalayak juga merupakan produk dari konteks sosial (mengarah pada kepentingan kultural yang sama tentang pemahaman akan sebuah informasi) dan tanggapan terhadap informasi yang diberikan oleh media. Audiences/Khalayak sering diidentifikasikan ketika menetapkan obyek yang berada pada saat kesempatan yang sama, kategori sosial dan penduduk yang tinggal di tempat yang sama, selain itu Audience/Khalayak bisa dikatakan pengguna media dengan pola pikir, penggunaan, ketersediaan, gaya hidup, dan rutinitas yang sama.

     Dengan demikian Audience/Khalayak dapat didefinisikan dengan beberapa aspek: aspek lokasi (seperti dalam kasus media lokal); aspek personal (seperti ketika media dicirikan dengan mengacu pada kelompok usia tertentu, jenis kelamin, keyakinan politik atau pendapatan); aspek jenis media yang dipakai (teknologi dan organisasi gabungan); aspek isi pesan (genre, materi pelajaran, gaya); aspek waktu ('primetime' dan ‘primetime’, penonton dan juga lama menonton)

      Ada beberapa karakteristik dari jenis Audience/Khalayak yang muncul seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan media. Nightingale (2003) mengemukakan tipologi baru yang berupa keanekaragaman baru, diantaranya ada 4 (empat) jenis sebagai berikut :

    • Audiences/Khalayak sebagai orang berkumpul. Pada dasarnya diukur sebagai agregat
memperhatikan presentasi media tertentu atau produk pada waktu tertentu. ini
disebut dengan penonton
    • Audience/Khalayak sebagai penonton yang berbicara. Merujuk kepada sekelompok orang
yang digambarkan oleh komunikator dan untuk konten yang dibentuk. Hal ini juga
dikenal sebagai audiens tertulis.
    • Audience/Khalayak sebagai penonton yang mengalami langsung kejadian. Penerimaan
pengalaman sendiri atau dengan orang lain sebagai sebuah peristiwa interaktif
dalam kehidupan sehari-hari, dalam konteks oleh tempat atau fitur lain.
    • Audiene/Khalayak dimana penonton yang mendengar. Dasarnya mengacu pada
partisipatif pengalaman penonton, ketika penonton terbawa dalam sebuah pertunjukan
atau diaktifkan untuk berpartisipasi dari jarak jauh berarti memberi tanggapan
pada waktu yang sama.



Sumber : " Wiryanto 2004 " pengantar ilmu komunikasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar